BERKUNJUNG

Beberapa bulan lalu, kan ada moment lebaran. Saya jadi ingat sebuah tradisi yang mewarnai lebaran itu, tradisi berkunjung atau saling mengunjungi.

Di tempat kami, tradisi itu sangat kental sekali, apalagi keluarga kami sebagian besar tinggal di daerah pedesaan, acara berkunjung itu menjadi bagian yang tidak terpisahkan di hari Lebaran.Ketika berkunjung itulah, kita jadi tahu, siapa dan bagaimana saudara- saudara kita, sekarang tinggal dimana, dan mungkin beberapa pertanyaan seputar kabar mereka paling tidak membuat kita mengangguk-angguk. ( coba direnungkan! )

Meskipun beberapa tahun di tanah orang ( Sapat – Riau ) , pengalaman berlebaran tidak jauh berbeda dengan di Jawa, tradisi itu juga berlaku.
Ada sedikit cerita tentang lebaran di tanorang (bc : tanah orang ) tersebut, biasanya, pada saat Lebaran tiba, Uwak ( Pak Man Alm.)*) pagi-pagi benar jam 05.00 WIB mengetuk pintu rumah kami, memberikan makanan khas Banjar,lengkap, opor ayam, rendang daging, lontong kupat, krupuk sendhok, dan yang lebih kami tercengang adalah porsinya bisa dimakan selama seminggu. Banyak sekali bukan? Dan kebiasaan kami, sehabis mereka sholat Id, kami pun bertandang dari rumah ke rumah di sekitar lingkungan.Di Sapat ada tiga komposisi masyarakat dominan, Bugis,Banjar, dan Jawa, maka dari itu kalau di lihat dari sisi makanan tradisionalpun otomatis ada 3 jenis, dan tentu saja kami tidak ketinggalan mencicipi makanan ala Bugis seperti jenis lepet, ketan hitam, jadah, nasi ayam, makanan ala Banjar, dan tentu saja makanan Jawa tulen, opor ayam kampung. Kebanyakan makanan itu disajikan dalam satu baki-satu baki, dan satu baki tersebut dimakan 3-4 orang.
Bertandang atau berkunjung itu membuat suasana menjadi akrab selain efek positif nya : kekenyangan makanan. ( ha ha ha )

Tidak mengherankan, mengapa tiap tahun ada tradisi mudik, salah satu faktornya adalah pingin kumpul bareng, kangen keluarga, kangen masakan rumah.

Nah, mungkin tidak salah ya, demikian juga dengan komunitas kita, dunia blog katakanlah begitu, kegiatan blogwalking, identik juga dengan saling berkunjung, artinya apa, kita mengunjungi blog-blog teman, menyapa tulisan-tulisan mereka, meninggalkan kesan, komentar, dan apresiasi kita terhadap salah satu hasil karya mereka, entah itu tulisan atau gambar, menjadikan blog yang kita kunjungi menjadi hidup, menjadi “ramai”, lebih berarti dan memberi nilai lebih, membuat pertemanan di dunia maya semakin erat.Apalagi ketika teman-teman baru dengan status masing2 mulai memberikan komentar, pastinya kita pun juga akan membalas komentar tersebut dengan mengunjungi blog-blog mereka bukan?
Dan satu hal lagi, ketika kita dipertemukan bukan hanya dari dunia maya, tapi di dunia relitas kita, hmmm, kopdar, pastinya lebih punya arti per”kunjungan” tersebut.

Selamat berkunjung!

*) Pak Man : beliau disebut uwak, dituakan dan disegani di kampung.

10 komentar:

DV mengatakan...

Kulonuwun.. saya berkunjung :)

Q - Kiss mengatakan...

Mangga mas Don, pinarak mlebet, kok teng njawi dos pundi?Ngopi2 mriki lho...trims dah mampir.

Riris Ernaeni mengatakan...

Spadaa!! saya berkunjung juga Mas! :) Indahnya persaudaraan dan pertemanan jika kita saling menghargai ya?

Q - Kiss mengatakan...

YA, betul ris..trims sudah mampir.

edratna mengatakan...

Justru itulah mengapa biar berdesak2an, macet dsb nya, mudik tetap digemari...karena ada nuansa persaudaraan di kampung halaman yang makin terkikis di kota besar

Q - Kiss mengatakan...

betul, bu, persaudaraan itulah yang membuat jantung kehidupan kita terus berjalan...terima kasih sudah berkunjung ke blog saya.Salam.

Q - Kiss mengatakan...

betul, bu, persaudaraan itulah yang membuat jantung kehidupan kita terus berjalan...terima kasih sudah berkunjung ke blog saya.Salam.

DV mengatakan...

Kok ra tau update maneh tho, Mas? :))

Q - Kiss mengatakan...

orang sabar pahala besar, tunggu ya Don...beberapa hari tak update e...

Anonim mengatakan...

Wah, aku bisa membayangkan ikut bersilaturahmi bersama para tetangga Mas Kikis itu..
Hidup di tanorang, di rantau, memang tetangga lah yang jadi saudara terdekat kita.
kepada mereka lah kita akan minta tolong..ya kan?

Eh, nuwun sewu, lha kok kulo bludhusan, kala wau dereng dhodog-dhodog lawang...
lha, sapunika lajengan pamit...

*hihi..

 
Copyright © Jejak Berirama Blogger Theme by BloggerThemes & newwpthemes Sponsored by Internet Entrepreneur