Untuk Sahabat

Saya kaget, mendengar dari kakak saya bahwa sahabat saya akan menikah tanggal 27 April nanti.Tanpa ada kabar sebelumnya, membuat kami sekeluarga hanya bisa merutuk dan sedikit menyesal, kok tidak memberi kabar?Usut punya usut ternyata mereka berdua ingin membuat surprise.Oooo… begitu.
Tapi surprisenya kadaluwarsa, sudah ketahuan dulu.

Buat kami memang tidak ada pengaruhnya, dan kamipun memakluminya.

Ingat pernikahan, saya teringat Pengkhotbah 3 : 11… Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir…

Sama seperti yang sahabat saya alami, kita bisa saja merencanakan sesuatu, tetapi Yang Empunya Hidup menghendaki lain, kita harus bagaimana?Apakah harus “ngotot”? Tuhan saya maunya yang ini.Namun apa yang terjadi? Impian bisa jadi tak seindah kenyataan dan pastinya Tuhan akan menjawab…No..No..No…Tunggu dulu…Keinginan kita uuups …hilang lenyap begitu saja.Akhirnya apa? Sabar dulu!
Dan
Ketika waktunya sudah tepat, Dia pasti akan memberikan dengan sempurna.

Benar saja, beberapa tahun terakhir ada kabar bahwa mereka sudah berdua, sudah bertemu, berkenalan, saling cocok, dan berlanjut ke hubungan yang lebih serius.Simple dan tak berbelit-belit.Ajaib!

Menurut saya, ya itulah kehidupan yang harus dijalani.

Tuhan sudah menggariskan apa yang dalam rancanganNya, supaya semua berjalan dibawah kendali Tuhan, lebih konkretnya supaya kita tidak mudah putus asa dalam menjalani hidup kita sendiri.Dengan kesabaran dan menjalani kehidupan yang benar, tentunya akan membuahkan sesuatu yang berguna dalam hidup ini.

Coba bayangkan saja, jika kita “kekeh” dengan pendirian kita, dan bersikeras dengan sikap kita, wah saya tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya.Kalau bicara kecewa, ya pasti kecewa, namun apakah harus tenggelam terus menerus dalam kekecewaan?Tuhan mau supaya kita berani hidup, dalam segala hal.Ya, berani hidup.Memutuskan segala sesuatu dengan bantuan Tuhan melalui doa-doa kita.

Kita tidak akan pernah tahu hasilnya, tetapi Tuhanlah yang berhak menentukan.

Perjalanan kasih membutuhkan pengertian, pengorbanan, dan penghargaan supaya tercipta hubungan yang harmonis dalam membangun bahtera rumah tangga.

Pernikahan merupakan salah satu jawaban Tuhan atas teka-teki masa depan kita.

(Kado untuk te Cicil dan om Reynald di Salatiga, Tuhan sayang dengan kalian ).

Catatan
Tulisan ini saya tulis pas mereka berdua mau menikah, akan tetapi setelah kurang lebih berselang pernikahan mereka, mereka berdua harus kehilangan ibunda tercinta…Dan beberapa hari yang lalu tepatnya 8 Oktober 2008, mereka diberikan anugerah seorang putri dengan panggilan “ Grace"

0 komentar:

 
Copyright © Jejak Berirama Blogger Theme by BloggerThemes & newwpthemes Sponsored by Internet Entrepreneur