Yang Terlupa


Yohanes 14: 6
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.


Kurang lebih 8 atau 9 tahun yang lalu, pagi ini saya kembali bertemu dengan Ibu Eveline Purnama, siapa dia?

Pagi ini, kami memang berniat untuk mengikuti kebaktian siang hari, jam 09.00.Mungkin karena kami bangun kesiangan, maka yang seharusnya kebaktian pagi sesuai dengan keputusan yang kami buat malam harinya kami rubah untuk berangkat jam 09.00 saja.Ketika bersiap-siap akan berangkat, tiba-tiba saja hp istri saya berdering, dan saya angkat, ternyata sang kakak mengabarkan supaya kita ikut sarapan bersama.Runding punya runding, akhirnya kami ke sana, tidak untuk makan tapi untuk menitipkan buah hati kami.

Setelah itu kami pergi ke gereja.Namun, ditengah jalan tiba-tiba terlintas pikiran dari istri saya untuk mengikuti kebaktian di GKI saja.Saya mengangguk, mengiyakan tanda setuju.Akhirnya kami mengikuti kebaktian di GKI.

Pada saat khotbah di mulai, saya agak tersentak, karena yang membawakan kotbah pada saat itu adalah Ibu Eveline Purnama.Saya jadi teringat beberapa waktu yang lalu, ketika saya ikut katekisasi untuk babtis.Betapa beliau membimbing saya untuk lebih mengenal dan tahu tentang Sang Juru Selamat, tiap hari Rabu, kalau saya tidak salah ingat, dan beliau cukup sabar.Melihat perkembangan saya dalam memahami isi Alkitab misalnya, beliau cukup bersimpati.Hal ini bisa terjadi berkat ajaran saudara saya yang memberi perhatian untuk urusan perkembangan rohani saya, MasMan dan Mbak Grace dan dari kedua saudara saya ini saya diberi wawasan tentang Kristus.Setelah beberapa waktu akhirnya saya dibabtis.

Kesibukan dan pergumulan hidup seakan-akan saya melupakan peristiwa bersejarah dalam hidup saya tersebut.Hingga akhirnya hari ini saya kembali diingatkan, bagaimana luarbiasanya pertolonganNya dalam setiap pergumulan yang saya lalui.
Bukan terkadang, jalanNya yang ajaib menuntun kita senantiasa, tanpa rasa lelah, tanpa keluhan, tanpa omelan, Dia memperhatikan setiap langkah kita.
Hingga malam ini saya masih berpikir, Tuhan ijinkan saya untuk ikut dalam rencanaMu saja, bukan memaksakan rencanaku untuk rencanaMu yang terlalu indah bagiku.

Ayat di atas menjadi penguat bagi kita dalam menyikapi kerapuhan kita sebagai manusia yang kerdil, manusia yang tak berdaya….

Minggu, 26 Juli 2009













4 komentar:

Riris Ernaeni mengatakan...

luar biasa Tuhan yang mengasihi kita. DIA adalah kekasih yang mempercayai kita, BAPA yang pantang menyerah dalam menyempurnakan kekurangan anak-anakNYA.

Keep faith!! Keep Writing!! GBU

Q - Kiss mengatakan...

Memang betul Ris, tks.

DV mengatakan...

Tulisannya menyentuh.
Saya sangat suka pada kutipan ayatnya dan meyakini secara benar-benar bahwa tiada jalan selain Yesus!

Q - Kiss mengatakan...

@DV : memang Dia lah satu2 nya jalan, trims udah mampir...

 
Copyright © Jejak Berirama Blogger Theme by BloggerThemes & newwpthemes Sponsored by Internet Entrepreneur